NATAL:
MERAIH KEMBALI ARTI HIDUP
Kejadian 41:40
Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu.
Tidak ada kehidupan lebih indah selain hidup menggenapi kehendak Tuhan. Inilah yang mungkin dapat dirangkumkan dalam keseluruhan hidup Yusuf, anak Yakub. Bagaimana tidak, Tuhan memberikan keberhasilan kepada Yusuf dengan berbagai kecukupan; bahkan kelimpahan hidup. Ia boleh dikatakan menjadi representatif dari Fir'aun di Mesir. Lebih dari pada itu; Yusuf berhasil menyelamatkan keluarga besarnya dari bencana kelaparan dan membawa seluruh keturunan Yakub kepada kecukupan.
Bukankah semua ini adalah anugerah Tuhan? Bukankah itu semua dimulai dari Roh Allah yang hadir dalam diri Yusuf? Keberhasilan Yusuf dimulai sejak Ia hidup bagi Tuhan. Dari segala kesulitan yang ada selama masa hidupnya; Tuhan membawa Yusuf kepada kemenangan bahkan keberhasilan. Yusuf menjadi berhasil karena karakternya; keuletannya; hikmatnya di dalam Tuhan. Semua itu ada; hadir dan bekerja seturut dengan proses yang Tuhan bentuk dalam diri Yusuf ketika ia terus mengikut dan mempercayai Allah.
Kisah hidup Yusuf adalah contoh hidup orang percaya yang realistik. Dikatakan realistik karena Yusuf juga mengalami kesulitan; tantangan dan kerugian. Percaya dan menyerahkan hidup bagi Tuhan tidak pernah disiratkan sebagai kehidupan yang penuh dengan kekayaan; kenikmatan dan kelancaran. Yusuf tahu artinya dikhianati saudara-saudara sendiri; ia tahu digoda oleh nafsu dosa; ia mengalami ketidaknyamanan penjara bawah tanah; ia paham rasanya berputus asa karena sengsara di perantauan Mesir.
Setiap orang mempunyai suka dan dukanya sendiri seperti halnya Yusuf. Namun tidak berarti Allah absen dari hidup orang percaya. Satu keistimewaan hidup Yusuf sebagai orang percaya adalah dia hidup bagi Tuhan dalam segala bidang yang ditekuninya. Kisah hidup Yusuf tidak berakhir gagal; tetapi berhasil. Dikatakan berhasil bukan karena apa yang dia inginkan semuanya terkabul. Dikatakan berhasil bukan menurut standar orang-orang dunia pada umumnya. Dikatakan berhasil bukan karena dia memiliki segala kekayaan, hikmat dan umur panjang.
Yusuf dikatakan berhasil karena ia menggenapkan kehendak Tuhan bagi bangsa Israel. Dikatakan berhasil karena ia menghadapi semua peristiwa hidup di dalam Tuhan. Dikatakan berhasil karena ia mempunyai hikmat; integritas dan hati yang takut akan Tuhan. Yusuf berhasil karena dia selalu melibatkan dan mengandalkan Tuhan dalam langkah keputusan hidupnya.
Inilah arti hidup sesungguh setiap orang percaya: hidup bagi Tuhan. Melesat perjalanan sejarah ke masa bayi kecil Yesus Kristus, Maria-pun mengerjakan hidupnya bagi Tuhan (Lukas 1:38). Para Majus yang berhikmat dan berpendidikan tinggi pun rela menghabiskan waktunya menempuh jarak yang jauh dan memberikan pemberian terbaik untuk Tuhan (Matius 2:11). Para gembala memuji dan memuliakan Allah dengan hidupnya (Lukas 2:20). Orang-orang saleh seperti Simeon dan Hana mengerjakan hidupnya bagi Tuhan dan akhirnya mendapat anugerah melihat bayi Yesus (Lukas 2:25-38).
Hari ini banyak orang Kristen lebih suka membaktikan hidupnya, prioritasnya, hobby-nya, bahkan hartanya untuk kepentingan diri saja. Banyak orang Kristen cukup bertanggung jawab menggunakan semua yang ada padanya untuk dirinya saja tanpa bertanya, mengevaluasi, memikirkan dan bahkan merencanakan: Apa yang Tuhan mau dari semua berkat dan talenta yang ada pada saya?
Marilah kita belajar ingat Tuhan dengan segala berkat, talenta dan keadaan kita. Ingat hidup yang sekali ini harus dipersembahkan untuk Tuhan melalui segala keadaan, karier, pekerjaan dan keluarga kita. Inilah arti hidup bagi Tuhan. Marilah kita memasuki minggu advent ke dua dengan satu pertanyaan: Apakah arti hidup anda? Tidak ada keberhasilan yang lebih indah selain hidup menggenapi kehendak Tuhan.
Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp
Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp